Saturday 1 August 2015

Lelaki Hebat

Kali ini saya akan mencoba menceritakan kisah tentang Lelaki Hebat. sebuah kisah yang sangat berkesan di hati saya sendiri, dan kelak bila saya diberi umur panjang dan mendapatkan titipan seorang anak, maka akan saya ceritakan kisah ini padanya. ^_^

Pagi itu suasana sangat cerah, burung - burung bersaut - sautan nada, tiupan angin bak suara seruling melintasi sela-sela pepohonan, gemericik air sungai menambah keramaian nyayian alam di desa kecil ini. Desa kecil ini jauh dari keramaian kota, rumah-rumah disini semua rumah panggung, rumah adat setempat yang konon katanya rumah tahan gempa dan banjir.

Rumah panggung ini terbuat dari kayu dan papan, biasanya dibawah rumah ini di pergunakan untuk menyimpan kayu bakar dan beberapa hasil perkebunan atau pertanian. Sebagian besar mata pencarian desa ini adalah petani dan peternak. Desa yang masih asri dan kental akan adat istiadat yang masih melekat.

Disudut desa ini, tinggalah keluarga yang hidup sederhana. Keluarga yang terdiri dari 8 bersaudara, anak ke-1 dan ke-2 wanita, anak ke-3, ke-4, ke-5 lelaki, anak ke-6 dan ke- 7 wanita dan anak bungsu juga lelaki. Meski mereka berbahagia namun keluarga ini sudah tak memiliki Ibu lagi, Jadi terkadang anak ke-1 dan ke-2 berperan menjadi sosok ibu untuk adik-adiknya. 

Hanya seorang Ayahlah yang mereka punya, sang Ayah yang notabennya pemuka agama juga piyawai memaikan alat-alat musik setempat seperti gambus, gitar dan seruling. Sang Ayah selain petani juga sering mengajar Agama di surau – surau Desa ini. Single parent istilah zaman sekarang menyebutnya, Sosok Ayah sangatlah berarti bagi anak-anak di keluarga kecil ini. karena sang Ayah mempunyai 2 peran sekaligus, terkadang dia mencoba untuk menjadi sosok seorang Ibu meski Ibu tak pernah tergantikan.

Di hari yang cerah itu. seperti biasa saat sekolah usai semua anak-anak langsung pulang ke rumah. mereka pulang ke rumah dengan berjalan kaki, setibanya depan rumah mereka heran dengan keramaian yang ada di rumah. tiba-tiba datang seseorang menghampiri mereka sambil menangis dan merangkul mereka lalu berbisik " kalian yang ikhlas ya nak" lalu satu dari anak-anak itu sambil bersedih bertanya " sebenarnya apa yang terjadi Bibi? kami masih bingung " sang Bibi tak tahan meneteskan air mata seraya berkata "Abang nak, Ayah kalian sudah meninggal" sontak kaget semua anak-anak itu, terkulai lemas dan menangis sambil berkata " Ayah.. kenapa Ayah pergi juga, Ya Allah kenapa ambil Ayah juga..kita semua sayang Ayah, kita semua masih butuh kasih sayang Ayah" hanya tangisan yang terdengar,. semua warga sekitar ikut terharu melihat kejadian itu.  tak ada seorang pun yang menyangka, semua warga dikejutkan dengan kabar meninggalnya salah satu guru agama di desa mereka.

Sebagaimana firman Allah tentang ajal " Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" ( QS. Al-A'raf: 34 )
 
Saat itu usia anak - anaknya masih tergolong remaja, masih tergolong sangat remaja namun sudah yatim piatu. setelah meninggalnya sosok Ayah, maka anak lelaki tertua yang akan menjadi tulang punggung. iya anak ke-3 lah yang memikul beban berat itu, saat itu usianya masih tergolong muda, tahun ini usianya 16 tahun, untuk ukuran normal usia 16 tahun adalah usia dimana sesorang mengalami puberitas dan transisi menjadi dewasa tetapi tidak untuk lelaki ini, dia menanggung beban berat untuk menafkahi ke-7 saudaranya.

Bekerja bukanlah perkara mudah bagi lelaki itu, tapi demi menafkahi ke-7 saudaranya dia rela menjadi buruh Tani, untuk menggarap sawah milik orang lain, kebanyakan buruh hanya sanggup menggarap 1 petak sawah saja namun karena untuk memenuhi kebutuhan ke-7 saudaranya itu. dia paksakan dirinya untuk menggarap 4 petak sawah. lelah bukan main setiap harinya ia jalani namun ia selalu percaya Tuhan Maha Melihat dan Maha Menyayangi Ummat-Nya.

Selain menjadi buruh lelaki itu juga ingin terus belajar, dan sangat ingin semua adik-adiknya bisa mengenyam pendidikan yang layak. lelaki itu menyempatkan diri untuk bersekolah lagi, Pendidikan Guru itu istilahnya pada zaman itu, sekolah untuk menjadi guru di SR atau sekolah Rakyat. kurang lebih 4 tahun akhirnya dia lulus dari sekolah pendidikan guru. bertolak belakang dengan pandangan warga setempat yang selalu berkata, "buat apa sekolah cape-cape kerjaannya cuma jadi guru" memang benar pandangan di masa itu PNS adalah pekerjaan yang paling kecil pendapatan bulanannya. sangat cocok slogan "guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa" di masa itu. tapi lelaki itu tak memperdulikan pandangan orang, dimatanya menjadi guru itu adalah pekerjaan mulia dan ia percaya akan ketentuan Allah dengan ummat-Nya yang selalu berusaha.

Sudah 2 tahun lamanya lelaki itu menjadi Guru disalah satu SR didaerah tempatnya tinggal, ada kebijakan pemerintah tentang peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil, yah karena negara ini mengalami era baru, era pembangunan jadi pemerintah mempunyai program untuk mensejahterakan semua PNS di seluruh negeri. Bersujud dan bersyukur lelaki itu saat mendengar kabar gembira itu seraya berkata " Alhamdulillah,,Terima kasih Allah atas segala Rahmat dan Karunia yang Kau berikan " sudah menjadi Sunnatullah bagi kita bila ingin sukses kita harus bekerja, tanpa melihat pandangan manusia lain, karena manusia masih memiliki keterbatasan dan ketidaktahuan akan sesuatu yang belum terjadi.

Berkat kerja kerasnya lelaki itu bisa menyekolahkan adik-adiknya dan akhirnya memiliki keluarga sendiri, keluarga yang juga sangat ia sayangi. karena baginya anak-anak adalah amanah dan titipan dari Allah, jadi dia sangat menyayangi semua anaknya, ia dia lelaki hebat itu. lelaki yang selalu berusaha seadil mungkin saat bersikap terhadap anak-anaknya. lelaki sederhana yang berpakaian seadanya, lelaki yang tak pernah lupa mendoakan kebaikan untuk semua anak-anaknya. lelaki yang tak tega memukul anaknya yang salah, ia lebih memilih diam dibanding harus memukul anak kesayangannya.

Lelaki hebat yang selalu menjadi inspirasi bagiku secara pribadi, lelaki itu tidak lain adalah Ayahku.
sosok Ayah yang kukagumi, sosok Ayah yang sangat Aku cinta, sosok Ayah yang selalu kudoakan masuk Surga, sosok Ayah yang akan kujadikan cerita inspirasi bagi anak-anakku kelak.(InsyaAllah).

Doaku untuk Ayah...
  • Ya Allah, Lindungilah Ayahku saat mencari nafkah untukku dan saudaraku.. jauhkanlah dia dari siksaan api Neraka dan dekatkanlah dia dengan Pintu Surga..
  • Ya Allah, Lapangkanlah Dada Ayahku agar selalu bersabar dalam menghadapi anak-anaknya yang nakal, selalu bersabar dalam menghadapi konfliks rumah tangga yang belum ku mengerti..
  • Ya Allah, Berilah selalu kesehatan bagi Ayahku agar selalu bisa beribadah kepada-Mu.
  • Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa orang tuaku, dan Luruskanlah niat di hati kami sekeluarga untuk tulus beribadah kepada-Mu dan berbuat kebaikan hanya karena mengabdi kepada-Mu dan menggapai ridha-Mu, bukan hanya untuk pengakuan duniawi semata
  • Ya Allah, tolong Jauhkanlah kami sekeluarga dari perbuatan riya' dan sum'ah...
Amin ya Rabbal Alamin......... (^_^)


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...