Monday 27 July 2015

Antara Cita-cita dan Kemauan Orang Tua



Sewaktu kecil, saat ditanya tentang cita - cita. jawabanku polos sekali. seperti mau jadi dokter, astronot, polisi, dan bahkan yang paling konyol mau jadi Satria Baja hitam :D. 

Maklum saja cita - cita anak SD.  Lambat laun cita-cita pun berubah sesuai dengan pola pikir kita sebagai manusia yang berkembang,  baik secara kepribadian, intelektual dan pengalaman pastinya. 


Nah ngomong-ngomong tentang cita – cita, dulu waktu kecil aku ingin sekali jadi profesor,   terinspirasi dari lagu Joshua S : "cita-citaku ingin jadi profesor...bikin pesawat terbang ku buat sendiri.."  kira-kira begitu liriknya :) , Alhamdulillah, aku bersayukur pada saat masih kecil, aku masih mendengarkan lagu untuk anak - anak. tidak seperti saat ini. anak - anak kecil diracuni lagu – lagu dewasa. :(
Seiring dengan berjalannya waktu, cita-citaku mulai bermetamorfosis mulai dari ingin jadi astronot gara-gara pelajaran sejarah tentang Neil A (Neil Amstrong), sampai saat ini Neil A masih populer dan dijadikan sosok mistis dengan membalik namanya jadi ALIEN. Trus jadi dokter gara –gara ada program Imunisasi campak di sekolah. sering berubah sesuai pengalaman. Harap maklumi masih labil, masih dalam pencarian jati diri :))

Saat diriku mulai beranjak baligh, tepatnya saat SMA. Guruku menasehati untuk menjauhi 3 pekerjaan ini bila takut dosa. Yaitu: Hakim, Artis, dan Politisi. Bagiku Guru adalah orang tua di dunia pendidikan. Selama nasehat mereka baik, maka akan aku patuhi. Jadi setelah mendengar itu. 3 profesi itu aku hapus dari daftar cita - citaku.

Pada masa – masa SMA, semangatku berkobar tak tertampungkan. Jadi demi memenuhi semangat muda itu Aku mulai aktif dalam banyak ekskul.  Mulai dari kursus Bahasa Arab (Al-Azhar), Bahasa Inggris ( CEC ), Forum diskusi ( Fordis ), Merching Band ( Nada Syiar ), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan pastinya Tim Basket (AIDA Basketta). :D Semua itu aku lakukan demi menemukan passion  itu apa? Bahkan sempat terpikir mau jadi pemain basket professional di NBA waktu itu :))  padahal skill basket gak seberapa *dasar anak muda. 

Setelah lulus SMA . Aku ingin sekali jadi Programer padahal gaptek ( gagap teknologi ) banget yang namanya teknologi. Karena itulah aku ingin sekali masuk kuliah jurusan IT, tapi sayang seribu sayang kuliah jurusan komputer di kampus-kampus ternama sangat mahal. Dan orang tua sangat menentang untuk jadi programer. “buat apa nak kamu kuliah yang aneh-aneh, mau jadi apa nanti kamu” kata orang tuaku, maklum berhubung disini, di kotaku, #halaahhh  kurang pantes rasanya di bilang kota sebut saja tempat tinggalku, pekerjaan di tempatku gak jauh – jauh dari PNS, Polisi , Dokter dan Hakim. Jadi pekerjaan yang selain itu dianggap sia-sia saja.


Walhasil, disuruh jadi polisi aku tak berminat, karena berbeda dari sosok polisi yang terbayang waktu kecil dulu. lalu jadi hakim. Pastinya tidak, karena sudah kuhapus dari list cita-cita, nah giliran mau jadi dokter dananya yang tidak ada :(  lahh trus jadi apa? :-o 

Meski dengan terpaksa. Akhirnya aku mengambil jurusan keperawatan. yahh nyerempet-nyerempet dikit dengan dokter kata orang tuaku.  karena disini dulunya ada pak mantri yang terkenal dan basicnya cuma perawat. Keterpaksaan itu juga bukan tanpa alasan, ini sesuai pesan guru besar  “Ridho Allah Itu ada pada Ridho orang tua  nah berangkat dari kata – kata itu. Maka kuputuskan untuk mengambil kuliah keperawatan. Berat memang karena sama sekali bukan keinginanku. tapi itu semua demi menyenangkan kedua orang tuaku dan untuk menggapai ridho Allah. 


Walau keputusanku sudah mantab. Kuliah sudah beberapa semester di keperawatan. Namun  sebagian dari diriku berontak, timbul pikiran untuk keluar, pindah jurusan, ambil kuliah jurusan sesuai passion yaitu Jurusan IT, karena aku ingin menjadi orang yang mengerti teknologi dan perkembangan zaman secara intelektual. Di mataku kuliah keperawatan tidak jauh beda dengan sekolah, setiap kuliah harus berseragam, kampus kecil bila dibandingkan dengan universitas lainnya. tempatnya pun terpencil di sela-sela rumah warga. berbeda sekali dengan dunia kuliah yang dulu kubayangkan. tanpa seragam. kampus luas dengan berbagai fakultas.


Setiap kali pikiran ingin pindah jurusan itu muncul. selalu kata-kata itu yang terngiang “ Ridho Allah itu ada pada Ridho Orang Tua” dan setelah dipikir-pikir lagi. Aku bertekad untuk menyelesaikan kuliah demi orang tua. Semoga dengan Ridho orang tuaku nantinya akan diluruskan jalan sama Allah SWT. Aminn.


Untuk perihal pekerjaan, memang aku ingin menjadi Programer. Tapi bila ditanya apa yang paling di cita-citakan adalah keliling dunia. setidaknya minimal keliling Indonesia.  karena besar keingintahuanku terhadap ke aneka ragaman yang ada di dunia ini. itu semua terinspirasi dari komik & Anime favorit dari dulu hingga sekarang yaitu ONE PIECE. Singkatnya komik ini bercerita tentang keinginan seorang anak untuk menaklukan dunia dengan cara mengelilingi Dunia sebagai bajak laut, dalam perjalanannya dia bertemu dengan teman-teman yang mempunyai mimpi yang sama. mereka berpetualang dengan cita - cita masing - masing. Setiap petualangan mereka menemukan hal baru, teman baru, dan keakraban persahabatan mereka semakin teruji oleh berbagai rintangan. pokoknya seru dan lucu. 

                                                                  *****************


Saat dalam obrolan dengan teman-teman pernah sekali-kali aku utarakan mau keliling Indonesia, mereka hanya tertawa mendengarnya. Yahh wajar cita-citaku memang tergolong mustahil untuk obrolan anak kuliah keperawatan. Dibilang tersinggung akan tertawaan mereka, mungkin ada sedikit, tapi entah kenapa keinginanku untuk keliling Indonesia malah semakin menjadi, karena ditertawakan itu malah menjadi cambuk besar buatku sekaligus motivasi. 


Setelah lulus pun aku tak ingin kerja di RS, ini salah satu alasan untukku tidak mau kerja di RS. Jadi gini ni ceritanya : saat tingkat 2 ( semester 4 ) aku dapet tugas jaga malam di Ruang Anggrek kebetulan pada saat itu ada pasien yang cairan infusenya habis harus diganti, dengan sigap langsung kuambil cairan infuse itu dan coba menggantinya, saat kucoba untuk memasang, tiba-tiba ptakk patah selang yang buat cairan infuse itu. “Aiiii mati makk gimana ini” gumamku dalam hati, lagi apes, ternyata aku lupa buka seal yang ada dibotol cairan infuse itu, dan akhirnya kuberanikan diri memanggil kk ruangan minta tolong di pasangin. Sambil menggerutu kk ruangan itu bilang “ gimana dek dekk. Selama 20 tahun saya kerja aja gak pernah namanya selang infuse itu patah  karena sadar itu kesalahanku, aku hanya nyengir kayak kebo disawah. #emohhhh =))    ( eitsss malah nyayi )


Selang beberapa menit kemudian, saat melamun aku jadi memikirkan kata –kata kk ruangan tadi yang bilang “20 tahun saya kerja” tanpa pikir panjang langsung aku coba perhatikan dari atas kepala sampai  kaki kk ruangan tadiudah 20 tahun kerja di RS  jadi PNS dan penampilannya masih begitu. Masih jaga malam pula gak kebayang deh 20 tahun lagi aku bakalan seperti dia ini” gumamku dalam hati. Bukan berati aku menghina penampilan kk ruangan itu, mungkin dia orangnya sederhana dan gak banyak gaya dari penampilannya, hanya saja itu jadi gambaran buatku. Bila tetap mau jadi perawat pada waktu itu maka kemungkinan besar nasibku tak jauh berbeda dengan nasib kk ruangan itu.


Akhirnya Aku lulus, dan entah kenapa ngerasa biasa – biasa saja. Setelah lulus teman-teman sibuk mengajak untuk melamar pekerjaan di RS Swasta dan bahkan jadi Honorer di RS pemerintah. Setiap kali diajak aku tak pernah mau. Aku cuma bilang mau istrahat dulu, selang beberapa bulan lagi - lagi teman mengajak untuk melamar di RS, dengan desakan orang tua akhirnya  kucoba dan ternyata langsung diterima kerja di RS swasta waktu itu. 

Ternyata benar seperti yang kubayangkan,  perawat dimata dokter seperti pembantu mereka ( mungkin gak semua dokter begitu ). Saat kerja apa-apa yang salah perawat. Bahkan yang paling menyebalkan lagi saat dokter sedang badmood perawat pun jadi sasaran ke marahan mereka. Karena hal itulah aku tidak lama kerja di RS. Cuma 3 bulan sesuai masa percobaan dan kembali meliburkan diri lagi
.

Kebosanan mulai menghantui, akhirnya aku beranikan diri untuk ijin sama orang tua untuk pergi  ke Jakarta. Bermodalkan uang seadanya dan kontak teman-teman SMA akhirnya aku ke Jakarta mau coba mengadu nasib disana. Mau cari kerjaan tapi bukan perawat. Mulai dari numpang-numpang tidur di kosn teman dan melamar pekerjaan baik yang bersifat offline ataupun online. 
 

Akhirnya sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan swasta, yang pekerjaannya sesuai cita-citaku dulu dan itu sesuai basic sebagai perawat,  Alhamdulillah kata – kata “ Ridho Allah Itu ada pada Ridho orang tua “ ternyata terbukti olehku, dengan pengalaman hidupku.


Laa haula wa quwwata iLLa Billah. Alhamdulillah pekerjaan sekarang memungkinkan untuk keliling Indonesia dan hampir semua kota-kota besar sudah pernah aku kunjungi. Seperti : Aceh, Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Makassar, Balik Papan, Samarinda, Solo, Semarang, Jogja, Surabaya, Bali, Manado, Kupang, Bandung, Batam, Malang dan lain-lainnya. Tulisan ini bukan semata-mata untuk menyombongkan diri. Hanya ingin sharing. Terkadang banyal hal yang diluar perkiraan kita bisa terjadi. Dan kemauan kita tak jarang berbeda dengan kemauan orang tua tapi coba dipikirkan lagi karena kemauan orang tua juga untuk kebaikan anaknya. Bila masih bingung coba sholat hajat untuk minta pertolongan Allah.  o:-)






3 comments:

Andika Hilman said...

Alhamdulillah tulisannya inspiratif sekali buat saya. Kebetulan saya masih kuliah dan lagi "nyari" cita-cita yang pas. Hehe... Seneng bisa baca pengalaman Anda :)

Oh iya saya juga punya blog, masih baru belajar. Kapan-kapan bisa main ke:
andikahilman.blogspot.com

Unknown said...

SUbhanallah, Alhamdulillah bila tulisan ini bisa bermanfaat buat anda..
iya InsyaAllah saya kunjungi blog anda..

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya ini.

barakallah lii wa lakum
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Unknown said...

kejar cita-cita.

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...