Suatu ketika ada seorang Pemuda yang sangat gemar dan senang segala sesuatu mengenai Alam, pemuda ini sangat senang dengan ciptaan Allah seperti Pegunungan, Pantai, Pulau-Pulau indah yang ada di dunia. dia sudah mengikuti forum-forum Pencinta alam, sejak sekolah dia senang ikut tim pramuka yang selalu beriteraksi dengan alam dan bahkan hingga kuliah dia mengikuti forum pencinta Alam dari sekian banyak keindahan alam yang jadi favoritnya adalah mendaki gunung.
Dia
bukanlah dari golongan orang kaya yang bisa dengan mudah membeli
peralatan untuk mendaki gunung,
namun dengan tekad dan keinginan yang kuat dia menabung. Dan sedikit demi sedikit mengumpulkan peralatan untuk mendaki, bertahap dia mulai mencoba mendaki gunung-gunung yang dekat dengan rumahnya, perlahan dia sudah mulai bisa menaklukan beberapa gunung-gunung yang ada dinusantara namun impian terbesarnya adalah gunung Rinjani yang berada di Lombok.
namun dengan tekad dan keinginan yang kuat dia menabung. Dan sedikit demi sedikit mengumpulkan peralatan untuk mendaki, bertahap dia mulai mencoba mendaki gunung-gunung yang dekat dengan rumahnya, perlahan dia sudah mulai bisa menaklukan beberapa gunung-gunung yang ada dinusantara namun impian terbesarnya adalah gunung Rinjani yang berada di Lombok.
Setiap hari dia selalu berdoa " Tuhan berilah aku kesempatan untuk mendaki gunung Rinjani, dan permudahlah segala jalanku untuk menggapainya"
pemuda ini bukanlah seseorang yang malas,dia selalu mencari informasi
untuk bisa ke Rinjani. meski dia menyadari bukan perkara murah untuk
bisa kesana, namun dengan tekadnya dia selalu menyisihkan sedikit uang
jajannya untuk impiannya itu.
Tiba suatu ketika ada temannya menghampirinya dengan wajah cerita berkata " ada
kabar baik teman, kami mendapatkan informasi ada salah satu maskapai
pesawat mengadakan promo untuk terbang ke Lombok, tapi kita harus
memesan 3 bulan sebelumnya" sontak pemuda ini kegirangan dan tertawa senang mendengar kabar ini.
Meski
promo namun bagi pemuda ini tarif pesawat ini masih tergolong mahal,
uang tabungannya selama ini hanya mampu membeli tiket promo, namun belum
mencukupi untuk biaya perjalanan saat mendaki nanti. segera dia
kalkulasikan uangnya harus berapa uang yang disisihkan selama 3 bulan
ini agar uangnya mencukupi kebutuhan pendakian kelak.
Selama menanti pemuda ini tiada henti-hentinya berdoa " Ya Tuhan, permudahlah jalanku dalam pendakian ke Rinjani".
Akhirnya
masa penantian sudah usai, pemuda itu bangun lebih pagi dari biasanya,
hari dimana waktu keberangkatan pemuda itu ke Rinjani, Dari rumah ke
Bandara jaraknya memakan waktu 1 jam lamanya, tiba-tiba pada hari itu,
pagi-pagi sekali Ibu dari Pemuda itu jatuh sakit dan pemuda itu harus
mengantarkannya ke RS terdekat. tanpa pikir panjang pemuda itu mengantar
ibunya ke RS terdekat yang hanya berjarak 45 menit dari rumahnya, Ibu
dari pemuda itu tahu benar impian anaknya dan berkata " Ibu gak apa-apa
nak, kamu harus bergegas ke Bandara". Pemuda itu langsung pamit dengan
ibunya dan bergegas pergi menuju bandara. Ternyata hari itu jalanan
menuju Bandara begitu macet, padat merayap. maklum hari itu hari senin
hari paling macet. sepanjang perjalanan pemuda itu pun berdoa" Tuhan,
Permudahlah Perjalanku ini" akhirnya tidak lama pemuda itu sampai
Bandara dan langsung berlari dengan kencang menuju tempat Check -In
tiket pesawat. ternyata antrian untuk check in sangatlah panjang karena
ini adalah hari senin, setelah hampir 30 menit pemuda itu mengantri
akhirnya tiba gilirannya, dengan tergesa dia bilang " mbak saya mau ke
lombok ?" lalu petugas tiket menjawab dengan muka tidak enak " maaf mas,
pesawat ke lombok sudah boarding. jadi sudah tidak bisa check-in lagi".
Marah, kesal, kecewa hancur sudah semua impian pemuda itu. depresi berat melanda pemuda itu. Ia pun memaki Tuhan"
kenapa Kau tega sekali padaku, apa salahku? aku selalu bersyukur dan
bersabar dengan keadaanku, aku selalu berdoa kepada-Mu untuk pergi ke
Rinjani ini, kenapa Kau lakukan ini padaku?".
Setibanya dirumah, melihat anaknya seperti itu Ibunya pun berkata "Anakku, Tuhan selalu punya alasan lain dari semua ini" Pemuda
itu masih depresi, tidak nafsu makan, hari itu terasa begitu lama
baginya.
Keesokan harinya dia dibangunkan oleh Ibunya sambil memeluk erat kepadanya dalam tangisan, "Alhamdulillah nak, Ibu bersyukur kamu tidak jadi ke Lombok" pemuda itu pun terbangun sambil keheranan " mengapa ibu berkata demikian" lalu ibu pemuda itu menjawab sambil menghapus air matanya " pesawat maskapai ke Lombok di beritakan menghilang nak" setelah mendengar perkataan Ibunya pemuda itu tersungkur dan berkata " Alhamdulillah, Maha Suci Allah atas segala kekuasan-Nya.. Astaghfirullah, Ya Allah maafkanlah hamba-Mu ini atas ketidaktahuan akan kebesaran-Mu".
Ini hanyalah kisah fiktif tidak benar-benar nyata, saya berharap semoga dari kisah ini kita bisa mengambil hikmahnya.
Keesokan harinya dia dibangunkan oleh Ibunya sambil memeluk erat kepadanya dalam tangisan, "Alhamdulillah nak, Ibu bersyukur kamu tidak jadi ke Lombok" pemuda itu pun terbangun sambil keheranan " mengapa ibu berkata demikian" lalu ibu pemuda itu menjawab sambil menghapus air matanya " pesawat maskapai ke Lombok di beritakan menghilang nak" setelah mendengar perkataan Ibunya pemuda itu tersungkur dan berkata " Alhamdulillah, Maha Suci Allah atas segala kekuasan-Nya.. Astaghfirullah, Ya Allah maafkanlah hamba-Mu ini atas ketidaktahuan akan kebesaran-Mu".
Ini hanyalah kisah fiktif tidak benar-benar nyata, saya berharap semoga dari kisah ini kita bisa mengambil hikmahnya.
Saudaraku, mari mulai sekarang kita terima apapun ketetapan Allah dengan sikap yang bijak, bila ada kemudahan dalam hidup kita mari kita sikapi dengan bersyukur dan bila Allah memberikan kesulitan kepada kita mari kita menyikapinya dengan sabar. karena Allah tidak mungkin memberikan beban atau masalah diatas kemampuan dan kapasitas makhluknya. " Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya "(QS. Al-Baqarah:286).
Saudaraku, Rasulullah pernah bersabda
" Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa (HR.Sunan Ibnu Majah)"
No comments:
Post a Comment